Cobalah Bapak/Ibu perhatikan video dibawah ini.
Video ini menjelaskan bagaimana teacher
Toni menyelesaikan masalah pembelajaran di kelas dengan menggunakan teori
belajar behavioristik. Silakan lihat video ini.
Menurut Bapak/Ibu, masalah apa yang mungkin muncul bila dalam suatu proses pembelajaran diterapkan teori belajar behavioristik?
Analisis
Video diatas
menjelaskan bagaimana teacher Toni
menyelesaikan masalah pembelajaran menggunakan teori behavioristik. Disisi lain
teori behavioristik banyak dikritik karena sering kali tidak mampu menjelaskan
situasi belajar yang kompleks, sebab banyak variable atau hal-hal yang berkaitan
dengan pendidikan dan/atau belajar yang tidak dapat diubah menjadi sekedar
hubungan stimulus dan respon. Contohnya, seorang siswa akan dapat belajar
dengan baik setelah diberi stimulus tertentu. Tetapi setelah diberi stimulus lagi
yang sama bahkan lebih baik, ternyata siswa tersebut tidak mau belajar lagi. Di
sinilah persoalannya, ternyata teori behavioristik tidak mampu menjelaskan
alasan yang mengacaukan hubungan antara stimulus dan respon ini.
Namun teori behavioristik dapat mengganti stimulus
satu dengan stimulus lainnya dan seterusnya sampai respon yang diinginkan
muncul. Akan tetapi, persoalannya adalah bahwa teori behavioristik tidak dapat
menjawab hal-hal yang menyebabkan terjadinya penyimpangan antara stimulus yang
diberikan dengan responnya. Sebagai contoh, motivasi sangat berpengaruh dalam
proses belajar. Pandangan behavioristik menjelaskan bahwa banyak siswa
termotivasi pada kegiatan-kegiatan di luar kelas (bermain video-game, berlatih
atletik), tetapi tidak termotivasi mengerjakan tugas-tugas sekolah. Siswa
tersebut mendapatkan pengalaman penguatan yang kuat pada kegiatan-kegiatan di
luar pelajaran, tetapi tidak mendapatkan penguatan dalam kegiatan belajar di
kelas.
Pandangan
behavioristik tidak sempurna, kurang dapat menjelaskan adanya variasi tingkat
emosi siswa, walaupun mereka memiliki pengalaman penguatan yang sama. Pandangan
ini tidak dapat menjelaskan mengapa dua anak yang mempunyai kemampuan dan
pengalaman penguatan yang relatif sama, ternyata perilakunya terhadap suatu
pelajaran berbeda, juga dalam memilih tugas sangat berbeda tingkat
kesulitannya. Pandangan behavioristik hanya mengakui adanya stimulus dan respon
yang dapat diamati. Mereka tidak memperhatikan adanya pengaruh pikiran atau
perasaan yang mempertemukan unsur-unsur yang diamati tersebut.
Teori behavioristik juga cenderung mengarahkan siswa untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif. Pandangan teori ini bahwa belajar merupakan proses pembentukan atau shaping, yaitu membawa siswa menuju atau mencapai target tertentu, sehingga menjadikan siswa untuk tidak bebas berkreasi dan berimajinasi. Padahal banyak faktor yang berpengaruh dalam hidup ini yang mempengaruhi proses belajar. Jadi sejatinya pengertian belajar tidak sesederhana yang dilukiskan oleh teori behavioristik yang telah digambarkan oleh teacher Toni di video di atas.
No comments:
Post a Comment