SOAL DAN JAWABAN TUGAS MODUL 4 Kegiatan Belajar 3 “Gaya Belajar”


SOAL

Ibu Wati meminta peserta didiknya untuk mencatat dan mempelajari gejala-gejala alam seperti suhu udara, cuaca panas dan dingin, terjadinya hujan, terjadinya pelangi, terjadinya angin darat dan angin laut, peristiwa gunung meletus serta berbagai gejala alam yang terjadi disekitar mereka baik secara individu maupun berkelompok. Untuk melatih kemandirian peserta didik dan menciptakan pembelajaran yang aktif, efektif, dan menyenangkan, maka kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik dalam bentuk mengamati langsung, bertanya kepada ahli, membaca litelatur dan membuktikan atau mecobanya sendiri.
Dari kegiatan di atas kecerdasan majemuk apa yang sedang dikembangkan Ibu Wati?

JAWABAN

Dari persoalan di atas, dapat disimpulkan bahwa Ibu Wati mengembangkan beberapa kecerdasan majemuk peserta didik, diantaranya:

1.       Kecerdasan Logis Matematis
Kecerdasan ini mencakup tiga bidang yang saling berhubungan yaitu; matematika, Ilmu Pengetahuan (sains), dan logika, yang melibatkan banyak komponen seperti perhitungan secara matematis, berpikir logis, pemecahan masalah, pertimbangan deduktif induktif, ketajaman pola dan hubungan. Karakteristik kecerdasan logis matematis adalah :
1)    Menggunakan angka, penalaran, hubungan sebab-akibat dan hubungan logis suatu peristiwa.
2)    Menunjukkan ketrampilan pemecahan yang logis.
3)    Berpikir secara matematis dengan mengumpulkan bukti, membuat hipotesis, merumuskan berbagai model, mengembangkan contoh-contoh tandingan, dan membuat argument yang kuat.
4)    Menyukai operasi yang kompleks seperti kalkulus, fisika, pemograman komputer, atau metode penelitian.
5)    Mengungkapkan ketertarikan dalam karir-karir seperti akuntansi, teknologi komputer, hokum, mesin, dan ilmu kimia.
Pembelajaran logis matematis di sekolah dapat dikembangkan melalui beberapa strategi seperti berikut ini:
1)    Menceritakan masalah yang dihadapi sehari-hari, kemudian dipecahkan dengan bantuan pemikiran matematis dengan mengatur waktu penyelesaian dengan tepat dan efektif.
2)    Merencanakan suatu eksperimen dengan menggunakan metode ilmiah yang diawali dengan mengungkapkan masalah, membuat hipotesis, melakukan percobaan, menafsirkan data, dan menarik kesimpulan.
3)    Membuat diagram venn untuk mempolakan masalah agar mudah membangun pengertian sehingga mudah dipecahkan.
4)    Membuat analogi untuk menjelaskan sesuatu sehingga mudah dipahami, misalnya menjelaskan tentang peristiwa erosi diwujudkan dengan analogi menumpahkan air pada kepala yang tidak berambut, air akan cepat mengalir ke badan.
5)    Menggunakan ketrampilan berpikir dari tingkat rendah hingga berpikir tingkat tinggi untuk menyelesaikan masalah.
6)    Mengkategorikan fakta – fakta yang dipelajari sesuai sifat dan jenisnya untuk memudahkan mengingat.
7)    Merancang suatu pola atau kode, atau simbol untuk mengetahui obyek yang ingin dipelajari. 

2.       Kecerdasana Bahasa
Merupakan kemampuan menggunakan kata, baik itu verbal maupun tulisan, termasuk keahlian berbahasa. Orang – orang yang kurang dalam penglihatan, pendengaran, atau berbicara akan mengembangkan bahasa dan ketrampilan berkomunikasi dengan cara lainnya. Kecerdasan ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
1)    Menirukan suara, bahasa, membaca, menulis, dari orang lainnya.
2)    Menggunakan ketrampilan menyimak, berbicara, menulis, dan membaca untuk mengingat, berkomunikasi, berdiskusi, menjelaskan, mempengaruhi, menciptakan pengetahuan, menyusun makna, dan menggambarkan bahasa itu sendiri.
3)    Membaca secara efektif, memahami, meringkas, menafsirkan, atau menerangkan, mengingat yang telah dibaca.
4)    Menulis secara efektif, menerapkan aturan tata bahasa, ejaan, tanda baca, dan menggunakan kosakata yang efektif
5)    Menunjukkan minat dalam jurnalisme, puisi, bercerita, debat, berbicara, menulis, atau menyunting.
Pembelajaran yang dapat membangkitkan kecerdasan linguistik dalam diri pesera didik dengan strategi berikut;
1)    Bercerita
2)    Diskusi
3)    Merekam dengan tape recorder
4)    Menulis jurnal
5)    Publikasi 

3.       Kecerdasan Kinestetik
Meliputi kemampuan fisik, baik itu kecepatan, kelenturan, kekuatan, dan lain - lain. Karakteristik kecerdasan kinestetik sebagai berikut:
1)    Belajar dengan langsung terlibat
2)    Sensitive dan responsive terhadap lingkungan dan system secara fisik
3)    Mendemostrasikan keseimbangan, ketrampilan, dan ketelitian dalam tugas fisik
4)    Mempunyai kemampuan untuk memperbaiki segala sesuatu dan sempurna secara pementasan fisik.
5)    Mengekspresikan ketertarikan pada karir atlit, penari, ahli bedah, atau pembuat gedung 

4.       Kecerdasan Interpersonal
Kepekaan terhadap ekspresi wajah, suara, gerak-isyarat serta kemampuan membedakan aneka tanda interpersonal & menanggapinya secara efektif. Karakteristik kecerdasan interpersonal sebagai berikut:
1. Terikat dengan orang tua dan berinteraksi dengan orang lain.
2. Merasakan pikiran, perasaan, motivasi, tingkah laku orang lain.
3. Mempengaruhi pendapatan dan perbuatan orang lain
4. Menyesuaiakan diri terhadap lingkungan dan grup yang berbeda
5. Tertarik pada karir seperti mengajar, pekerjaan social, konseling, manajemen, dan politik.
Pembelajaran dikelas yang mengaktifkan kecerdasan interpersonal adalah;
1. Berbagi rasa dengan teman sekelas
2. Kerja kelompok
3. Simulasi 

 5.       Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan mengenali benda-benda fisik & fenomena alam. Biasanya kecerdasan naturalis ini dimiliki oleh ahli biologi, pecinta alam, aktivis lingkungan, pendaki gunung, dan lainnya. Karakteristik kecerdasan naturalis sebagai berikut:
1. Suka dan akrab pada berbagai hewan peliharaan.
2. Sangat menikmati berjalan-jalan di alam terbuka
3. Suka berkebun atau dekat dengan taman dan memelihara binatang.
4. Menghabiskan waktu di dekat akuarium atau sistem kehidupan alam.
5. Suka membawa pulang serangga, daun bunga atau benda alam lainnya.
6. Berprestasi dalam mata pelajaran IPA, Biologi, dan lingkungan hidup.
Pembelajaran di kelas yang mengembangkan kecerdasan naturalis adalah;
1. Jalan – jalan di alam terbuka
Cara ini untuk menguatkan materi yang akan dipelajari untuk semua mata pelajaran, misalnya untuk napak tilas perjuangan pahlawan, mempelajari pertumbuhan dan cuaca.
2. Melihat keluar jendela
Untuk mengurangi kebosanan peserta didik di kelas, metode ini dapat dilakukan oleh guru dengan observasi diluar kelas, melakukan pengamatan, dan mencatatat hasilnya.
3. Ekostudi
Strategi ini mengintegrasikan kepedulian peserta didik pada kelangsungan bumi untuk semua mata pelajaran.
Share:

No comments:

Post a Comment

Blogroll

Popular Post

Labels

Followers

Blog Stats

Blog Archive

Label List


AD (728x90)

Label Cloud

Popular Posts

Labels Cloud

Recent Posts