SOAL
Kegagalan pembelajaran di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi
dewasa ini lebih banyak terjadi pada proses (interaksi) pembelajaran. Setujukah
bapak/ibu dengan pernyataan tersebut? Coba lengkapi jawaban bapak/ibu dengan
penjelasan argumentatif.
JAWABAN
Sangat
Setuju, hal ini sejalan dengan teori belajar
kognitif yang menyatakan suatu aktifitas belajar
yang berkaian dengan penataan informasi, reorganisasi perseptual, dan proses
internal. Kegiatan pembelajaran yang berpijak pada teori belajar kognitif ini sudah
banyak digunakan. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, mengembangkan strategi
dan tujuan pembelajaran, tidak lagi mekanistik sebagaimana yang dilakukan dalam
pendekatan behavioristik. Kebebasan dan keterlibatan siswa secara aktif dalam
proses belajar amat diperhitungkan, agar belajar lebih bermakna bagi siswa.
Sedangkan kegiatan pembelajarannya mengikuti prinsip-prinsip
sebagai berikut:
- Siswa bukan sebagai orang dewasa yang muda dalam proses berpikirnya. Mereka mengalami perkembangan kognitif melalui tahap-tahap tertentu.
- Anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar akan dapat belajar dengan baik, terutama jika menggunakan benda-benda kongkrit.
- Keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar amat dipentingkan, karena hanya dengan mengaktifkan siswa maka proses asimilasi dan akomodasi pengetahuan dan pengalaman dapat terjadi dengan baik.
- Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengkaitkan pengalaman atau informasi baru dengan setruktur kognitif yang telah dimiliki si belajar.
- Pemahaman dan retensi akan meningkat jika materi pelajaran disusun dengan menggunakan pola atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks.
- Belajar memahami akan lebih bermakna dari pada belajar menghafal. Agar bermakna, informasi baru harus disesuaikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Tugas guru adalah menunjukkan hubungan antara apa yang sedang dipelajari dengan apa yang telah diketahui siswa.
- Adanya perbedaan individual pada diri siswa perlu diperhatiakan, karena factor ini sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Perbedaan tersebut misalnya pada motivasi, persepsi, kemampuan berpikir, pengetahuan awal, dan sebagainya.
Penerapan teori kognitif ini contohnya pada pembelajaran mandiri, dimana siswa dapat belajar sesuai dengan tingkat perkembangannya sendiri dan sesuai dengan kecepatannya sendiri. Sebagaimana yang disampaikan Piaget (Collin, dkk:2012) dalam teorinya bahwa tujuan utama dalam proses pembelajaran adalah menghasilkan manusia yang memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru”. Selain model pembelajaran mandiri, model diskusi dengan memfokuskan pada perkembangan siswa dan guru sebagai fasilitator untuk membantu siswa berkembang sesuai dengan struktur kognitifnya, juga merupakan contoh penerapan teori kognitif.
No comments:
Post a Comment