Jurnal Refleksi Dwi mingguan Modul 1.4 akan saya uraikan kembali menggunakan model 4F (Facts, Feelings, Findings, and Future)
Fact (Peristiwa)
Modul 1.4 tentang Budaya Positif dimulai pada tanggal 12 Agustus 2022. Seperti biasanya, proses pembelajaran menggunakan alur MERDEKA (Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata). Pada alur mulai dari diri saya menjawab beberapa pertanyaan pemantik di LMS, kemudian dilanjut dengan alur eksplorasi konsep. Banyak hal baru yang saya peroleh disini, mulai dari disiplin positif, nilai-nilai kebajikan, keyakinan kelas, kebutuhan dasar, posisi control dan segitiga restitusi. Pada alur selanjutnya yaitu ruang kolaborasikami berdiskusi dalam kelompok untuk menganalisis beberapa kasus yang sudah disediakan. Setelah mendapatkan penguatan dari fasilitator Ibu Dewi Mulyani, M.Pd saya memasuki alur demontrasi kontekstual dengan tugas mempraktikkan pelaksanaan segitiga restitusi. Pemahaman saya makin mendalam ketika dalam alur elaborasi intruktur telah membahas tuntas keterkaitan materi yang ada. Selanjutnya, saya harus merancang koneksi antar materi dari modul 1.1 tentang Filosofi KHD, modul 1.2 tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak, modul 1.3 tentang Visi guru penggerak dan modul terakhir 1.4 tentang Budaya positif. Tugas selanjutnya adalah merancang aksi nyata dengan membuat seminar tentang implementasi budaya positif dengan harapan apa yang saya dapatkan pada modul 1 ini bias tersampaiakn pada yang lain dan menciptakan lingkungan yang positif di sekolah.
Feelings (Perasaan)
Selama mempelajari dan menerapkan modul 1.4 tentang budaya positif perasaan saya sangat senang dan merasa beruntung mendapatkan kesempatan untuk belajar melalui Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 5. Selain itu saya juga merasa sangat tertantang untuk bisa mengimplementasikan apa yang saya pelajari pada aksi nyata baik di kelas maupun di lingkungan sekolah sehingga budaya positif benar-benar bisa tercipta dan bermanfaat untuk diri sendiri, murid, rekan guru dan lingkungan sekolah.
Findings (Pembelajaran)
Setelah melaksanakan serangkaian kegiatan pada modul 1.4 melalui alur merdeka saya menyadari betapa pentingnya budaya positif untuk diterapkan di sekolah. Penerapan budaya positif harus dilaksanakan secara konsisten melalui kolaborasi dengan seluruh pihak sekolah. Pada modul ini saya juga belajar tentang kebutuhan dasar yang harus dipenuhi manusia, jika tidak terpenuhi akan menimbulkan sebuah permasalahan. Sebagai seorang pendidik saya juga lebih memahami bahwa ada 5 posisi kontrol yaitu posisi penghukum, pembuat rasa bersalah, teman, pemantau dan manager. Posisi yang paling ideal adalah posisi manager, oleh karena itu saya harus belajar untuk menerapkannya. Dalam menyelesaikan sebuah permasalahan ternyata ada langkah yang baik, yaitu menggunakan segitiga restitusi. Dalam tahapan segitiga restitusi ada 3 langkah yaitu menstabilkan identitas, memvalidasi tindakan yang salah, dan menanyakan keyakinan. Restitusi dilakukan untuk menciptakan kondisi pada murid untuk memperbaiki kesalahan mereka sehingga mereka bisa kembali kepada kelompoknya dengan karakter dan nilai-nilai kebajikan yang dikuatkan.
Future (Penerapan)
Setelah mempelajari modul 1.4 tentang budaya positif saya akan lebih tenang dan sabar dalam menghadapi sebuah persoalan. Saya akan memposisikan diri pada posisi kontrol manager secara konsisten. Saya juga akan membuat keyakinan kelas untuk menguatkan nilai-nilai kebajikan seperti beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, gotong royong, kreatif dan bernalar kritis. Untuk menerapkan budaya positif saya juga akan senantiasa berkomunikasi dan berkolaborasi dengan seluruh pihak sekolah dan pihak terkait seperti wali murid serta komite sekolah.
No comments:
Post a Comment