HIKAYAT DAN HAKIKAT CINTA
Energi yang terdapat di alam itu seperti energi cinta pada diri manusia. Sungguh, merupakan sebuah misteri mengapa kita menjalani cinta tersebut? Mengapa harus ada cinta? Apakah sebenarnya tujuan dari cinta itu? Kita sepertinya hanya akan menerima begitu saja bila cinta menyentuh hati kitadan ingin bertahta di dalamnya.
Cinta adalah komposisi rasa yang ada dalam hati, yang meradiasikan gelombang cahaya yang berbeda pada tiap insan yang merasakannya. Spektrum cinta beranaka warna dan mempunyai panjang gelombang yang tidak sama, serta berasal dari dimensi ruang dan waktu yang berbeda.
Cinta terlahir untuk saling melengkapi kekurangan masing-masing dan bukanlah sikap saling menuntut satu sama lain.Bagaimanapun juga, hal yang sangat dibutuhkan dalam hubungan cinta adalah saling menghargai keadaan dan pendapat masing-masing. Cinta yang penuh pengertian akan menumbuhkan sikap saling melengkapi, bekerja sama, bersahabat, dan menerima keadaan masing-masing dengan ikhlas.
Cinta adalah ketulusan dan keutuhan. Cinta adalah pengorbanan yang tidak setengah-setengah, tak mengenal pamrih, dan tidak ingin dikenal. Cinta akan melahirkan keseimbangan dalam hidup. Cinta adalah muatan-muatan dalam hati yang tercipta untuk memberikan ketenangan jiwa bagi sesama, alam, dan lingkungan. Cinta terwujud untuk mencintai sesama, tumbuhan, hewan, dan semesta alam.
Cinta selalu mengajarkan manusia tentang kebaikan. Cinta pula yang mendidik kita tentang keikhlasan dan kesetiaan. Cinta telah tercipta semenjak manusia masih dalam kandungan dan akan terus ada selama kehidupan ada di bumi Allah ini, seperti penanda waktu yang tak kenal lelah untuk berdetak detik demi detik tiada hentinya. Tuhan Sang Pencipta dan Pecinta telah dan akan terus menaungi hidup kita dengan cinta dan menghujani kita dengan butiran cinta dari langit semesta.
Dengan cinta, siapapun bisa melakukan segalanya. Rama rela menjaga demi cintanya kepada shinta. Qois mati dengan memluk nisan Layla. Sappo yang tak sanggup menahan rindu dan cintanya hingga sanggup terjun dari karang yang tinggi. Kisah Laela Majnun, Romeo-Juliet, ataupun kesetiaan Shah Jehan membngun Taj Mahal merupakan bukti cinta kepada kekasihnya.
Cinta bukanlah sebuah kehampaan dan kekosongan belaka. Ketika cinta tak lagi menari disisi kita, niscaya kerinduan yang sangat akan kita rasakan. Ketika cinta bergetar dalam hati, niscaya getaran-getara partikel-partikelnya akan teratur. Saat itu, kita akan merasakan bagaimana cinta bermanja dalam hati kita. Sungguh, kita seolah tidak pernah merasakanbagaimana cinta merobek-robek lembaran hati dan kita akan mendapatkan pelajaran untuk melangkah jauh lebih baik ke depannya.
Cinta yang tumbuh atas dasar rasa syukur dan keikhlasan kepada Allah semata atas segala karunia dan ciptaan-Nya akan menjadi suplemen pendorong keharmonisan cinta. Jika cinta itu tumbuh dengan penuh keikhlasan, maka kita akan saling mencintai dengan sekadarnya saja. Tidak ada kecemburuan, kesenjangan cinta, dan kecurigaan dalam diri seseorang ataupun pasangannya. Sehingga, cinta pun mengalir tanpa berlebihan dan melampaui batas.
Cinta akan membuat pahit tersa manis. Tembaga terlihat emas, yang keruh terlihat jernih, sakit akan menjadi obat, yang mati akan menjadi hidup, dan menjadikan seorang raja menjadi hamba sahaya.
Cinta tersa begitu indah, menyenangkan hati, membuat indah pandangan , dan sangat mempesona saat menghampiri kita. Cinta datang dapat dengan cara apa saja. Cinta tidak berwujud, tetapi kehadirannya bisa terasa meskipun kita tidak bisa melihatnya.
Cinta memang bagitu bijaksana dan menyenangkan hati, sehingga selalu mengajak kita pada yang dicintai. Namun, kita tidak boleh lalai pada Sang Pemberi Cinta. Jangan sampai ketika hati kita dirias oleh sang kekasih dengan lantunan syair cinta, kita hanya mengingat orang terkasih itu dan melalaikan-Nya.
Cinta selalu ada dan akan selalu terjadi pada dua insan yang berbeda yang saling tertarik. Pada dasarnya, ketertarikan hanya terjadi pada sesuatu yang berlawanan, karena pada yang demikian akan tercipta keteraturan, saling melengkapi, dan menguatkan.
Cinta merupakan fitrah dan karunia Rabbi Azza wa Jallah. Tak ada insan didunia ini pun yang sanggup melarikan diri dari fenomena cinta, mencintai, ataupun dicintai. Puncak dari cinta adalah jika cinta itu mampu mengantarkan manusia masuk ke surga cinta,
Jika energi potensial dan energi kinetik bersatu, maka akan menjelma menjadi satu energi mekanik, niscaya energi itu akan dasyat. Energi mekanik cinta akan membuat cinta mudah digapai.
Setiap hubungan percintaan harus didasari oleh komitmen yang kuat untuk menjaga keutuhan dan keharmonisan cinta . Tanpa adanya komitmen, maka istana cinta akan mudah terombang-ambing oleh badai dan gelombang, perahu cinta akan karam ditelan perselisihan, dan energi cinta yang timbul oleh keintiman dan gairah akan teredam, hingga akhirnya hilang sama sekali.
Cinta sejati hanyalah cinta karena Allah dan untuk Allah. Cinta kepada Allah akan membawa kita pada rasa cinta kepada semua ciptaan-Nya, termasuk cinta pada lawan jenis kita, Dan, cinta kepada Allah akan membawa kepada keabadiana dan bukanlah bencana.
Jagalah jarakmu dan dekatkan hatimu dengan kekasihmu. Jangan membuat jarak pemisah, sehingga cinta tersa begitu jauh. Hal ini juga berlaku pada kisah cinta kita dengan Allah SWT, jangan sampai jarak memisahkan kita dengan-Nya dan menjauhkan kita dari cinta-Nya. Dalam mencintai-Nya kita bisa menggunakan G yang brupa dzikir, membaca Al-Qur'an, beribadah dan beramal baik pada sesama untuk selalu mengingat-Nya. Sesungguhnya Allah sangat dekat dengan orang-ornag yang selalu mengingat-Nya.
Berjuanglah dengan cara yang baik dan yakinlah bahwa setiap manusia memiliki jodoh masing-masing.
No comments:
Post a Comment