Bedah Buku IMM Koms. FIP UM

MEMIMPIN DENGAN HATI*

Judul buku : HARUS BISA! Seni Memimpin ála SBY

Penulis : Dr. Dino Patti Djalal

Penerbit : Red & White Publishing

Tahun : 2008

Tidak diperjualbelikan

“Kepemimpinan merupakan sebuah seni, seni untuk memerintah, mendelegasikan, dan mengambil keputusan”. Kira-kira begitu bunyi dari sebuah buku management modern yang pernah saya baca. Namun ada satu yang ketinggalan dari definisi di atas, yaitu memimpin juga merupakan seni untuk memberi teladan, teladan bagi bawahan dan rakyat yang dipimpin.

Keteladanan yang diberikan oleh SBY telah mengispirasi Dr. Dino Patti Djalal sebagai staf khusu kepresidenan untuk membuat catatan harian tentang dinamika pengambilan keputusan oleh SBY sebagai presiden Republik Indonesia yang kemudian dikumpulkan menjadi sebuah buku tentang kepemimpinan yang belum banyak digali oleh orang lain.

Buku ini mencoba menceritakan kehidupan SBY sebagai real president yang mampu membuat keputusan-keputusan dengan jernih menurut naluri kepemimpinannya. Tidak ada yang memikirkan bahwa dibalik musibah tsunami tersimpan peluang yang sangat berharga untuk mencapai perdamamian. SBY melihat peluang tersebut sedangkan orang lain di luar senyum kecut pesimis ide SBY akan gagal, namun sejarah membuktikan tiga bulan setelah bencana tsunami di aceh pemerintah berhasil memulai perundingan baru dengan GAM yang sudah 60 puluh tahun kandas, perundingan terus berlanjut tiga bulan kemudian tepatnya tanggal 15 Agustus 2005 indonesia berhasil mencapi kesepakatan perdamaian dengan GAM.

Seorang pemimpin harus bisa berdiri di atas kepentingan rakyat dan sejenak mengesampingkan kepentingan pribadi. Keputuan SBY menaikkan harga BBM mempunai implikasi yang sangat besar bagi popularitasnya, banyak yang kecewa dengan keputuan SBY tersebut. Dan keputusan ini dimanfaatkan dengan baik oleh oknum-oknum untuk melancarkan black campaign. Namun SBY tetap pada pendiriannya untuk menaikkan hrga BBM lebih dari 100%. SBY berujar lebih baik mengambil keputusan yang tidak populer daripada membohongi hati rakyat sesaat. Saat itu harga minyak dunia melonjak derastis dari angka puluhan ribu US$ hingga mencapai ratusan ribu US$. Kenyataan ini akan menaikkan subsidi BBM puluhan kali lipat dan APBN Negara akan habis terkuras hanya untuk BBM. Dengan asumsi bahwa kebutuhan rakyat kecil terhadap BBM hanya 10% dan kebanyakan subsidi hanya dinikmati para pengusaha industri maka SBY dengan mantap memutuskan untuk menaikkan harga BBM. SBY tidak pernah menghiraukan popularitasnya yang terancam merosot, “jangan pernah menganggap rakyat itu bodoh, rakyat pasti bisa menilai mana yang terbaik”, begitu tegasnya.

Menghargai waktu sudah menjadi prinsip SBY, suatu ketika presiden SBY mengadiri KTT OKI di Senegal, menurut jadwal SBY diagendakan untuk memberi pidato jam 09.00. Lima belas menit sebelumnya SBY sudah siap di kamarnya dan 5 menit sebelum waktu yang ditentukan SBY sudah berada di depan pintu ruang siding, tidak disangka ruang sidang tersebut masih kosong belum ada perwakilan Negara manupun yang dating kecuali tukang sapu yang masih membersihkan ruangan. Para petugas kebersihan kelabakan mengetahui presiden SBY sudah datang. SBY dengan tenang menunggu pemimpin Negara lainnya datang satu persatu sambil mengoreksi kembali naskah pidato yang akan disampaikan, sampai jam 10.30 acara baru dimulai, artinya SBY sudah menunggu tidak kurang satu setengah jam.

Begitu juga ketika SBY dijadwalkan membuka A1 Grand Prix Championship di sentul jam 14.30 pas, dalam perjalanan ternyata kebdaraan kepresidenan terperangkap macet di tol jagorawi. Waktu tinggal 10 menit, kalu menunggu macet SBY bakal telat membuka acara yang akan disiarkan oleh media internasional. Akhirnya SBY memutuskan untuk naik walmot (pengawal motor), para ajudan dan pengawal presiden hampir tidak percaya SBY mau dibonceng naik sepeda motor militer. Tapi ada satu masalah lagi, tidak ada yang membawa helm untuk presiden, akhirnya SBY memutuskan untuk meminjam helm salah satu Paspampres, parahnya helm tersebut telah basah kena keringat sang pengawal, tanpa basa basi SBY langsung memakianya, dan perjalanan di lanjutkan, SBY berhasil membuka acara tepat waktu.

SBY sangat berhati-hati dengan anggaran Negara, SBY tidak mau secuilpun uang Negara tidak ada kejelasan, untuk itu SBY selalu “rewel” kalau membahas tentang anggaran belanja Negara dengan menteri keuangan Sri Mulyani. Pernah suatu ketika SBY mengoreksi anggaran perawatan istana dengan Sri mulyani SBY selau ngomong, ini untuk apa? Yang ini kan tidak pernah dipakai, ga usah dianggarkan! Dan sebagainya, dan sebgainya. Dan secara tidak sadar SBY telah memangkas 60 milyar rupiah anggran dana untuk istana Negara. Sri mulyani geleng-gelng kepala, baru kali ini ada presiden yang memangkas anggaran untuk dirinya sendiri.

Sebagai seorang manusia biasa SBY juga punya sisi kehidupan yang tidak jauh berbeda dari orang sipil biasa, sebagi presiden dengan ribuan masalah berpotensi menimbulkan stress pada diri SBY namun, SBY mempunyai satu kebiasan untuk menghilangkan kepenatan yaitu dengan berolahraga dan bermain gitar.

Banyak sekali cerita-cerita menarik tentang diri SBY yang berhasil diabadikan oleh Dr. Dino Patti Djalal, cerita tentang dinamika pengambilan keputusan yang berdampak pada seluruh rakyat Indonesia yang tidak bisa dianggap enteng. SBY telah memberikan corak kepemimpinan yang berbeda dari para pendahulunya, SBY mampu keluar dari tuntutan publik dan berdiri percaya diri dengan pemikiran orisinilnya.

*)Didiskusikan dalam bedah buku IMM koms FIP UM

Share:

No comments:

Post a Comment

Blogroll

Popular Post

Labels

Followers

Blog Stats

Label List


AD (728x90)

Label Cloud

Popular Posts

Labels Cloud

Recent Posts