Share:

Bedah Buku IMM Koms. FIP UM

MEMIMPIN DENGAN HATI*

Judul buku : HARUS BISA! Seni Memimpin ála SBY

Penulis : Dr. Dino Patti Djalal

Penerbit : Red & White Publishing

Tahun : 2008

Tidak diperjualbelikan

“Kepemimpinan merupakan sebuah seni, seni untuk memerintah, mendelegasikan, dan mengambil keputusan”. Kira-kira begitu bunyi dari sebuah buku management modern yang pernah saya baca. Namun ada satu yang ketinggalan dari definisi di atas, yaitu memimpin juga merupakan seni untuk memberi teladan, teladan bagi bawahan dan rakyat yang dipimpin.

Keteladanan yang diberikan oleh SBY telah mengispirasi Dr. Dino Patti Djalal sebagai staf khusu kepresidenan untuk membuat catatan harian tentang dinamika pengambilan keputusan oleh SBY sebagai presiden Republik Indonesia yang kemudian dikumpulkan menjadi sebuah buku tentang kepemimpinan yang belum banyak digali oleh orang lain.

Buku ini mencoba menceritakan kehidupan SBY sebagai real president yang mampu membuat keputusan-keputusan dengan jernih menurut naluri kepemimpinannya. Tidak ada yang memikirkan bahwa dibalik musibah tsunami tersimpan peluang yang sangat berharga untuk mencapai perdamamian. SBY melihat peluang tersebut sedangkan orang lain di luar senyum kecut pesimis ide SBY akan gagal, namun sejarah membuktikan tiga bulan setelah bencana tsunami di aceh pemerintah berhasil memulai perundingan baru dengan GAM yang sudah 60 puluh tahun kandas, perundingan terus berlanjut tiga bulan kemudian tepatnya tanggal 15 Agustus 2005 indonesia berhasil mencapi kesepakatan perdamaian dengan GAM.

Seorang pemimpin harus bisa berdiri di atas kepentingan rakyat dan sejenak mengesampingkan kepentingan pribadi. Keputuan SBY menaikkan harga BBM mempunai implikasi yang sangat besar bagi popularitasnya, banyak yang kecewa dengan keputuan SBY tersebut. Dan keputusan ini dimanfaatkan dengan baik oleh oknum-oknum untuk melancarkan black campaign. Namun SBY tetap pada pendiriannya untuk menaikkan hrga BBM lebih dari 100%. SBY berujar lebih baik mengambil keputusan yang tidak populer daripada membohongi hati rakyat sesaat. Saat itu harga minyak dunia melonjak derastis dari angka puluhan ribu US$ hingga mencapai ratusan ribu US$. Kenyataan ini akan menaikkan subsidi BBM puluhan kali lipat dan APBN Negara akan habis terkuras hanya untuk BBM. Dengan asumsi bahwa kebutuhan rakyat kecil terhadap BBM hanya 10% dan kebanyakan subsidi hanya dinikmati para pengusaha industri maka SBY dengan mantap memutuskan untuk menaikkan harga BBM. SBY tidak pernah menghiraukan popularitasnya yang terancam merosot, “jangan pernah menganggap rakyat itu bodoh, rakyat pasti bisa menilai mana yang terbaik”, begitu tegasnya.

Menghargai waktu sudah menjadi prinsip SBY, suatu ketika presiden SBY mengadiri KTT OKI di Senegal, menurut jadwal SBY diagendakan untuk memberi pidato jam 09.00. Lima belas menit sebelumnya SBY sudah siap di kamarnya dan 5 menit sebelum waktu yang ditentukan SBY sudah berada di depan pintu ruang siding, tidak disangka ruang sidang tersebut masih kosong belum ada perwakilan Negara manupun yang dating kecuali tukang sapu yang masih membersihkan ruangan. Para petugas kebersihan kelabakan mengetahui presiden SBY sudah datang. SBY dengan tenang menunggu pemimpin Negara lainnya datang satu persatu sambil mengoreksi kembali naskah pidato yang akan disampaikan, sampai jam 10.30 acara baru dimulai, artinya SBY sudah menunggu tidak kurang satu setengah jam.

Begitu juga ketika SBY dijadwalkan membuka A1 Grand Prix Championship di sentul jam 14.30 pas, dalam perjalanan ternyata kebdaraan kepresidenan terperangkap macet di tol jagorawi. Waktu tinggal 10 menit, kalu menunggu macet SBY bakal telat membuka acara yang akan disiarkan oleh media internasional. Akhirnya SBY memutuskan untuk naik walmot (pengawal motor), para ajudan dan pengawal presiden hampir tidak percaya SBY mau dibonceng naik sepeda motor militer. Tapi ada satu masalah lagi, tidak ada yang membawa helm untuk presiden, akhirnya SBY memutuskan untuk meminjam helm salah satu Paspampres, parahnya helm tersebut telah basah kena keringat sang pengawal, tanpa basa basi SBY langsung memakianya, dan perjalanan di lanjutkan, SBY berhasil membuka acara tepat waktu.

SBY sangat berhati-hati dengan anggaran Negara, SBY tidak mau secuilpun uang Negara tidak ada kejelasan, untuk itu SBY selalu “rewel” kalau membahas tentang anggaran belanja Negara dengan menteri keuangan Sri Mulyani. Pernah suatu ketika SBY mengoreksi anggaran perawatan istana dengan Sri mulyani SBY selau ngomong, ini untuk apa? Yang ini kan tidak pernah dipakai, ga usah dianggarkan! Dan sebagainya, dan sebgainya. Dan secara tidak sadar SBY telah memangkas 60 milyar rupiah anggran dana untuk istana Negara. Sri mulyani geleng-gelng kepala, baru kali ini ada presiden yang memangkas anggaran untuk dirinya sendiri.

Sebagai seorang manusia biasa SBY juga punya sisi kehidupan yang tidak jauh berbeda dari orang sipil biasa, sebagi presiden dengan ribuan masalah berpotensi menimbulkan stress pada diri SBY namun, SBY mempunyai satu kebiasan untuk menghilangkan kepenatan yaitu dengan berolahraga dan bermain gitar.

Banyak sekali cerita-cerita menarik tentang diri SBY yang berhasil diabadikan oleh Dr. Dino Patti Djalal, cerita tentang dinamika pengambilan keputusan yang berdampak pada seluruh rakyat Indonesia yang tidak bisa dianggap enteng. SBY telah memberikan corak kepemimpinan yang berbeda dari para pendahulunya, SBY mampu keluar dari tuntutan publik dan berdiri percaya diri dengan pemikiran orisinilnya.

*)Didiskusikan dalam bedah buku IMM koms FIP UM

Share:

HIKAYAT DAN HAKIKAT CINTA

HIKAYAT DAN HAKIKAT CINTA

Energi yang terdapat di alam itu seperti energi cinta pada diri manusia. Sungguh, merupakan sebuah misteri mengapa kita menjalani cinta tersebut? Mengapa harus ada cinta? Apakah sebenarnya tujuan dari cinta itu? Kita sepertinya hanya akan menerima begitu saja bila cinta menyentuh hati kitadan ingin bertahta di dalamnya.

Cinta adalah komposisi rasa yang ada dalam hati, yang meradiasikan gelombang cahaya yang berbeda pada tiap insan yang merasakannya. Spektrum cinta beranaka warna dan mempunyai panjang gelombang yang tidak sama, serta berasal dari dimensi ruang dan waktu yang berbeda.

Cinta terlahir untuk saling melengkapi kekurangan masing-masing dan bukanlah sikap saling menuntut satu sama lain.Bagaimanapun juga, hal yang sangat dibutuhkan dalam hubungan cinta adalah saling menghargai keadaan dan pendapat masing-masing. Cinta yang penuh pengertian akan menumbuhkan sikap saling melengkapi, bekerja sama, bersahabat, dan menerima keadaan masing-masing dengan ikhlas.

Cinta adalah ketulusan dan keutuhan. Cinta adalah pengorbanan yang tidak setengah-setengah, tak mengenal pamrih, dan tidak ingin dikenal. Cinta akan melahirkan keseimbangan dalam hidup. Cinta adalah muatan-muatan dalam hati yang tercipta untuk memberikan ketenangan jiwa bagi sesama, alam, dan lingkungan. Cinta terwujud untuk mencintai sesama, tumbuhan, hewan, dan semesta alam.

Cinta selalu mengajarkan manusia tentang kebaikan. Cinta pula yang mendidik kita tentang keikhlasan dan kesetiaan. Cinta telah tercipta semenjak manusia masih dalam kandungan dan akan terus ada selama kehidupan ada di bumi Allah ini, seperti penanda waktu yang tak kenal lelah untuk berdetak detik demi detik tiada hentinya. Tuhan Sang Pencipta dan Pecinta telah dan akan terus menaungi hidup kita dengan cinta dan menghujani kita dengan butiran cinta dari langit semesta.

Dengan cinta, siapapun bisa melakukan segalanya. Rama rela menjaga demi cintanya kepada shinta. Qois mati dengan memluk nisan Layla. Sappo yang tak sanggup menahan rindu dan cintanya hingga sanggup terjun dari karang yang tinggi. Kisah Laela Majnun, Romeo-Juliet, ataupun kesetiaan Shah Jehan membngun Taj Mahal merupakan bukti cinta kepada kekasihnya.

Cinta bukanlah sebuah kehampaan dan kekosongan belaka. Ketika cinta tak lagi menari disisi kita, niscaya kerinduan yang sangat akan kita rasakan. Ketika cinta bergetar dalam hati, niscaya getaran-getara partikel-partikelnya akan teratur. Saat itu, kita akan merasakan bagaimana cinta bermanja dalam hati kita. Sungguh, kita seolah tidak pernah merasakanbagaimana cinta merobek-robek lembaran hati dan kita akan mendapatkan pelajaran untuk melangkah jauh lebih baik ke depannya.

Cinta yang tumbuh atas dasar rasa syukur dan keikhlasan kepada Allah semata atas segala karunia dan ciptaan-Nya akan menjadi suplemen pendorong keharmonisan cinta. Jika cinta itu tumbuh dengan penuh keikhlasan, maka kita akan saling mencintai dengan sekadarnya saja. Tidak ada kecemburuan, kesenjangan cinta, dan kecurigaan dalam diri seseorang ataupun pasangannya. Sehingga, cinta pun mengalir tanpa berlebihan dan melampaui batas.

Cinta akan membuat pahit tersa manis. Tembaga terlihat emas, yang keruh terlihat jernih, sakit akan menjadi obat, yang mati akan menjadi hidup, dan menjadikan seorang raja menjadi hamba sahaya.

Cinta tersa begitu indah, menyenangkan hati, membuat indah pandangan , dan sangat mempesona saat menghampiri kita. Cinta datang dapat dengan cara apa saja. Cinta tidak berwujud, tetapi kehadirannya bisa terasa meskipun kita tidak bisa melihatnya.

Cinta memang bagitu bijaksana dan menyenangkan hati, sehingga selalu mengajak kita pada yang dicintai. Namun, kita tidak boleh lalai pada Sang Pemberi Cinta. Jangan sampai ketika hati kita dirias oleh sang kekasih dengan lantunan syair cinta, kita hanya mengingat orang terkasih itu dan melalaikan-Nya.

Cinta selalu ada dan akan selalu terjadi pada dua insan yang berbeda yang saling tertarik. Pada dasarnya, ketertarikan hanya terjadi pada sesuatu yang berlawanan, karena pada yang demikian akan tercipta keteraturan, saling melengkapi, dan menguatkan.

Cinta merupakan fitrah dan karunia Rabbi Azza wa Jallah. Tak ada insan didunia ini pun yang sanggup melarikan diri dari fenomena cinta, mencintai, ataupun dicintai. Puncak dari cinta adalah jika cinta itu mampu mengantarkan manusia masuk ke surga cinta,

Jika energi potensial dan energi kinetik bersatu, maka akan menjelma menjadi satu energi mekanik, niscaya energi itu akan dasyat. Energi mekanik cinta akan membuat cinta mudah digapai.

Setiap hubungan percintaan harus didasari oleh komitmen yang kuat untuk menjaga keutuhan dan keharmonisan cinta . Tanpa adanya komitmen, maka istana cinta akan mudah terombang-ambing oleh badai dan gelombang, perahu cinta akan karam ditelan perselisihan, dan energi cinta yang timbul oleh keintiman dan gairah akan teredam, hingga akhirnya hilang sama sekali.

Cinta sejati hanyalah cinta karena Allah dan untuk Allah. Cinta kepada Allah akan membawa kita pada rasa cinta kepada semua ciptaan-Nya, termasuk cinta pada lawan jenis kita, Dan, cinta kepada Allah akan membawa kepada keabadiana dan bukanlah bencana.

Jagalah jarakmu dan dekatkan hatimu dengan kekasihmu. Jangan membuat jarak pemisah, sehingga cinta tersa begitu jauh. Hal ini juga berlaku pada kisah cinta kita dengan Allah SWT, jangan sampai jarak memisahkan kita dengan-Nya dan menjauhkan kita dari cinta-Nya. Dalam mencintai-Nya kita bisa menggunakan G yang brupa dzikir, membaca Al-Qur'an, beribadah dan beramal baik pada sesama untuk selalu mengingat-Nya. Sesungguhnya Allah sangat dekat dengan orang-ornag yang selalu mengingat-Nya.

Berjuanglah dengan cara yang baik dan yakinlah bahwa setiap manusia memiliki jodoh masing-masing.

Share:

GERAKAN KAUM MUDA SEBAGAI AMUNISI PENENTU KEMAJUAN BANGSA


Pemuda (Mahasiswa) Agen Of Change

Secara fitrah, masa muda merupakan jenjang kahidupan manusia yang paling optimal. Dengan kematangan jasmani, perasaan dan akalnya, sangat wajar jikalau pemuda (mahasiswa) memiliki
potensi yang besar dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainya. Kepekaan
yang tinggi terhadap lingkungan banyak dimiliki pemuda mahasiswa. Pemikiran kritis mereka sangat didambakan rakyat. Di mata masyarakat umumnya, mereka adalah agen perubahan (agent of change) tatkala masyarakat terkungkung oleh tirani kezaliman dan kebodohan. Mereka juga motor penggerak kemajuan ketika masyarakat melakukan proses pembangunan. Tongkat estafet peralihan suatu peradaban terletak di pundak mereka. Baik buruknya nasib rakyat kelak, bergantung pada kondisi pemuda dan mahasiswa sekarang ini.

Sejarah menunjukkan bahwa selain aktivitas gerakan yang berupa tuntutan-tuntutan terhadap persoalan internal sebuah perguruan tinggi, gerakan mahasiswa yang dalam hal ini di isi oleh para pemuda juga mampu menemukan momentum-momentum besar yang menyebabkan keterlibatannya dalam perubahan politik nasional menjadi sangat penting, dapat kita lihat sejak awal lahir dan Keberadaan mahasiswa di tanah air, terutama sejak awal abad ke-20, tidak hanya eksistensi mereka sebagai sebuah kelas sosial terpelajar yang akan mengisi peran-peran strategis dalam masyarakat. Tetapi mereka telah terlibat aktif dalam gerakan perubahan jauh sebelum Indonesia merdeka. Sebagai anak bangsa yang secara sosial mendapat kesempatan lebih dibandingkan dengan saudaranya yang lain, mahasiswa kemudian menjadi penggerak utama dalam banyak dimensi perubahan sosial politik di tanah air pada masanya. Aktivitas mahasiswa yang merambah wilayah yang lebih luas dari sekedar belajar di perguruan tinggi inilah yang kemudian popular dengan sebutan gerakan mahasiswa yang tentunya dalang/pelopornya adalah para pemuda..

Harus kita akui, mahasiswa hanyalah salah satu aktor yang terlibat dalam setiap momentum perubahan yang terjadi. Walaupun demikian, gerakan mahasiswa dalam setiap kurun sejarah selalu mampu menempatkan dirinya menjadi aktor utama yang berada di garda depan perubahan. Hal ini yang membedakan mahasiswa dengan aktor perubahan lainnya, seperti kalangan cendekiawan, politisi, militer, dan elemen masyarakat lainnya. Keadaan ini sangat dimungkinkan karena posisi mahasiswa yang dianggap netral dan belum bersentuhan langsung dengan berbagai kepentingan politik praktis. Selain itu, sebagai kaum muda yang masih belum mempunyai ketergantungan dan tanggung jawab ekonomi kepada keluarga serta posisi mereka sebagai calon intelektual, maka peran sebagai penggagas ide awal, baik di tingkat praksis maupun wacana, menjadi sangat signifikan. Tetapi, banyak studi menyebutkan bahwa kondisi psikologis mereka sebagai kaum muda yang dinamis dan anti kemapanan serta rasa percaya diri yang tinggi sebagai mahasiswa, menjadi faktor penting dalam menempatkan mahasiswa di garda depan perubahan.

Hadley Read (1979) mengatakan bahwa biasanya untuk menerima suatu inovasi, ada kelompok pelopor (earlier adopters) yang jumlahnya sedikit. Mahasiswa(pemuda) dan sebagian kecil komponen masyarakat lainnya masuk dalam kelompok ini.

Intensitas sebuah sebuah gerakan dalam proses perubahan pada dasarnya dipengaruhi oleh dua kondisi, yakni:

1. kondisi subyektif, berupa hal-hal yang berkaitan dengan faktor internal mahasiswa seperti latar belakang sosial, ideologi dan idealisme yang terbangun.

2. kondisi obyektif, adalah tatanan sosial, politik dan ekonomi yang melingkupi proses gerakan. Umumnya, peran strategis mahasiswa akan menguat tatkala kedua kondisi ini secara signifikan dapat mendukung terjadinya momentum-momentum perubahan sosial dan politik Negara indonesia.

Pemuda, Demokrasi, dan Globalisasi

Reformasi adalah perubahan secara mendasar di berbagai bidang kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Perubahan secara mendasar tersebut tentu muaranya adalah perubahan menuju kondisi kehidupan yang lebih baik, adil, makmur-sejahtera dan demokratis. Dalam konteks gerakan kepemudaan harus mengambil posisi dan peran kepemimpinan secara komprehensif dalam konteks moral, intelektual dan politik dalam arti yang luas, yakni politik untuk meningkatkan kualitas demokrasi bangsa. Di sisi lain pemuda juga wajb mengikuti perkembangan global/internasional, dan meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki dalam menghadapi iklim kompetisi yang kian tajam. Para pemuda wajib melebarkan wawasan dan jangkauannya ke lingkup internasional, dengan membuka diri dengan berbagai macam informasi dan dinamika global. Sikap keterbukaan dan mengikuti dengan seksama perkembangan dunia, baik dalam skala regional maupun internasional (atau bersikap outward looking), merupakan satu persyaratan yang wajib ada.

Dalam konteks inilah, maka posisi dan peran pemuda dalam menghadapi globalisasi ditentukan oleh, setidaknya tiga faktor utama:

Pertama, pemahaman yang baik dan benar akan hakikat dan makna globalisasi, berikut manfaat dan mudharatnya. Dengan memahami secara mendalam atas fenomena globalisasi, maka diharapkan pemuda mampu memposisikan diri di tengah-tengah peta globalisasi yang luas dan penuh tantangan itu.

Kedua, kepandaian dan kecerdasan pemuda dalam menyikapi dan memerankan diri di tengah arus globalisasi. Ini merupakan konsekuensi logis dari faktor pertama, yang menekankan pemahaman mendalam tersebut. Bahwa dengan tingkat pemahaman yang baik, maka diharapkan muncul pola sikap dan kebijakan yang tepat dalam menghadapi globalisasi berikut ekses-eksesnya.

Tantangan Pemuda dan Mahasiswa Dalam Usaha Memajukan Bangsa

Pembangunan pemuda mempunyai peran strategis dalam mendukung peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas. Pemuda merupakan generasi penerus, penanggungjawab dan pelaku pembangunan masa depan. Kekuatan bangsa di masa mendatang tercermin dari kualitas sumber daya pemuda saat ini. Untuk itu, pemuda harus disiapkan dan diberdayakan agar mampu memiliki kualitas dan keunggulan daya saing guna menghadapi tuntutan, kebutuhan, serta tantangan dan persaingan di era global.

Permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan pemuda seiring dengan era globalisasi adalah:

(1) masih rendahnya akses dan kesempatan pemuda untuk memperoleh pendidikan;

(2) masih rendahnya tingkat partisipasi angkatan kerja pemuda;

(3) belum serasinya kebijakan kepemudaan di tingkat nasional dan daerah;

(4) rendahnya kemampuan kewirausahaan di kalangan pemuda;

(5) tingginya tingkat pengangguran terbuka pemuda;

(6) maraknya masalah-masalah sosial di kalangan pemuda, seperti kriminalitas, premanisme, NAPZA, dan HIV/AIDS;

(7) Masih rendahnya pembinaan dan perhatian terhadap pemuda dan organisasi Kemasyarakat dan Pemuda (OKP).

Semangat perjuangan sebenarnya sudah menjadi bagian penting dari pemuda Indonesia sejak dulu. Dari sanalah semangat kepemudaan harus dipupuk dan dipertahankan. Semangat kepemudaan seharusnya tak boleh hilang diterjang berbagai godaan dan tantangan. Seharusnya semakin banyak tantangan, maka, semangat kepemudaan itu semakin membaja, semakin kuat dan semakin terlatih.Tantangan terbesar sesungguhnya yang dihadapi para pemuda dewasa ini adalahpenghadapi globalisasi beserta dampak dan pengaruhnya yang terbilang luarbiasa.

Anak-anak muda sekarang lebih bangga jika dapat berperilaku kebarat-baratan, mulai dari gaya pakaian, makanan, bahkan sikap dan pandangan hidup. Gaya hidup hura-hura itu ditunjukkan secara gamblang lewat stasiun televisi mulai dari gaya sinetron dengan pendekatan serba hedonis,hingga acara kontes menyanyi seperti Indonesian Idol atau AFI (Akademi Fantasi Indosiar). Anak muda sekarang lebih semangat memacu diri lewat 'jalan pintas': Menjadi penyanyi terkenal, artis, lalu banyak penggemar dan kaya lewat profesi yang serba gemerlap. Cuma segelintir pemuda negeri ini yang lebih keras
berupaya dalam hal prestasi dengan kegemilangan pengetahuan, penelitian, atau memeras otak dan keringat dari intelegensinya. Kebanyakan anak muda justru ternina bobo oleh angan-angan kosong yang ditawarkan sistem kapitalisme.

Untuk menjadikan peran pemuda di tengah masyarakat lebih konkret i, perlu adanya kesadaran kolektif para pemuda pada perjuangan yang sesungguhnya. Anak-anak muda perlu diberikan stimulan besar untuk dapat kembali ke jalan yang benar, mempertahankan semangat perjuangan dan kepemudaan. Hal yang perlu pertama kali disikapi adalah tujuan ideal yang akan dicapai oleh para pemuda itu, bukan hanya sekadar tujuan antara. Pemuda perlu mendefinisikan kembali tujuan dan visi hidupnya secara kolektif. Dari sini kemudian akan ada kesadaran kolektif untuk melanjutkan peran yang diwariskan para pemuda sebelumnya. Sebab hanya dengan semangat, kolektivitas, dan tekad yang kuat, bangsa ini dapat kembali berjaya dan bangkit dari keterpurukan.

Jika dilihat berbagai catatan dan berbagai predikat yang disandang Indonesia, maka anak yang baru lahir pun mungkin akan malu menjadi orang Indonesia. Berbagai 'rekor' memang ditorehkan negeri ini, dengan label buruk. Kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia saat ini berada pada peringkat ke-109 dari 174 negara di dunia. Sementara itu, Singapura, Malaysia, Brunei, dan Thailand masing-masing berada pada peringkat ke-41 sampai 44. Posisi negeri ini bahkan di bawah Vietnam yang baru bangkit dari perang dengan Amerika. Jika diamati pula indeks pembangunan manusia Indonesia, maka akan dilihat fakta yang terus menurun dalam lima tahun belakangan ini. Pada tahun 1995, Indonesia menduduki peringkat ke 104 dunia, jauh di atas Vietnam yang saat itu
berada di peringkat 120 dunia. Ironisnya, dalam tahun 2005 ini peringkat Indonesia merosot ke urutan 110 dunia sedangkan Vietnam naik menjadi peringkat 108 dunia. Utang luar negeri yang ditanggung Indonesia kini mencapai Rp. 1.300 triliun lebih yang bila dibagi rata untuk seluruh penduduk Indonesia, mencapai Rp. 6,5 juta per orang. Transperancy International yang bermarkas di Berlin pun mengumumkan peringkat indeks korupsi tahun 2005, dan Indonesia menempati rangking ke 137 dari 159 negara di dunia.

Indonesia mungkin dapat menjadi negara yang memalukan dalam berbagai hal, hingga saat ini. Namun ini tentu tak boleh dibiarkan berlarut. Bagaimana pun, harga diri bangsa sudah eksis dan didengungkan dari awal. Berkaca pada pepatah Melayu lama, sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang. Maka tentunya perlu dibentuk kesadaran kolektif terhadap bangsa ini mengenai eksistensi, kemandirian dan harga diri bangsa. Itu sebenarnya harus dimulai dari generasi muda seperti halnya kemerdekaan bangsa, kebangkitan bangsa sejak kelahiran Boedi Utomo 1908, Sumpah Pemuda 1928 dan proklamasi kemerdekaan yang semuanya digerakkan oleh motor utama para pemuda. Tentunya diperlukan pemuda-pemuda yang tangguh, bukan para pemuda yang cengeng atau bermental hedonis. Maka, 'cita-cita ideal Bung Karno' pemuda tangguh Indonesia akan benar-benar mampu mengguncang dunia, bukan hanya sekadar orasi dan lips service semata.

Penutup
Pemuda sebagai ujung tombak yang menjelma menjadi sebuah amunisi dari maju mundurnya sebuah bangsa harus senantiasa siap untuk selalu berkiprah dan memberikan sumbangsihnya untuk kemajuan Negara kita, sebagai mana yang telah di harapkan oleh proklamator tanah negeri ini. Dengan harapan Mudah-mudahan pemuda dan generasi penerus harapan bangsa, dapat menjelma menjadi soekarno-soekarno masa depan, yang senantiasa menjadi motor pergerakan kemajuan bangsa.

Gerakan baru kaum muda, bisa dirujuk dari pola civilizational movement, yakni suatu upaya besar yang hendak mendorong seluruh kekuatan tenaga dan pikiran, serta pergerakan sosial ke arah terciptanya masyarakat yang berperadaban sebagaimana yang dijelaskan dalam konsep civilization.

1. Di tingkat suprastruktur, gerakan ini mengandaikan adanya bangunan ideologis yang kokoh di batin segenap anggota masyarakat.

2. Di tingkat kultur, ia juga meniscayakan adanya kondisi masyarakat yang mempunyai ketinggian tingkat keilmuan (literate society) serta inisiatif dan partisipasi baik di bidang ekonomi, politik, maupun kebudayaan.

3. Di tingkat struktur, civilizational movement mempunyai tugas untuk memperbaiki sistem dan performa kenegaraan agar memenuhi hak-hak masyarakat yang biasanya selalu menjadi pihak yang dikalahkan.

Istilah civilizational movement sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru dalam khazanah kaum intelektual di Indonesia. Ia berasal dari kata civic, civil, atau citie, yang semua mempunyai arti ”kota” atau ”peradaban”. Dalam konteks peradaban, pengertian ini mengandung jiwa perkotaan (citizen) di mana ditandai oleh tingginya partisipasi masyarakat, maraknya inisiatif pemikiran, tercapainya kemandirian ekonomi, dan kemajuan teknologi. Maka tak salah bila kemudian konsep ”gerakan kota”, menurut Naquib al-Attas (1977:15), akan mengarahkan masyarakat pada ”suatu kehidupan manusia dalam ketinggian tata susila dan kebudayaan”.

Gerakan kaum muda harus mampu menjadi martir dalam mengkonsolidasikan seluruh kekuatan civil yang berbasis sektor apa pun, dan pembangunan masyarakat yang berbasis lokal. Dengan demikian ada beberapa strategi gerakan yang seharusnya dilakukan oleh gerakan kaum muda.Pertama, penguatan visi lokal. Penguatan visi lokal berbanding lurus dengan keinginan untuk menemukan keistimewaan lokal (local uniqueness). Di sinilah kaum muda harus bisa mencari strategi yang paling tepat, ketika berhubungan dengan pemerintahan lokal (local government). Apakah pola hubungannya dibangun secara konfliktual (vis a vis) atau dibangun di atas pondasi kemitraan (consensus), semuanya harus dipertimbangkan secara matang. Kedua, peningkatan partisipasi lokal. Peningkatan partisipasi lokal berarti dua pengertian; pertama, partisipasi kritis, dan kedua, partisipasi kooperatif. Model partisipasi yang pertama dipakai untuk menghadapi pemerintah lokal yang korup, dan menghamba pada pemodal yang eksploitatif, sehingga dibutuhkan sikap oposisi kritis untuk mengubah struktur yang menindas tersebut. Model partisipasi yang kedua digunakan untuk menghadapi pemerintah lokal yang membutuhkan advokasi politik untuk melawan pemerintah pusat yang otoritarian atau pemodal yang eksploitatif. Ketiga, pengembangan kapasitas dan kompentensi sumberdaya lokal. Pengembangan kapasitas dan kompetensi mempunyai pengertian bahwa setiap sumberdaya manusia di tingkat lokal harus dapat diandalkan melalui pengelolaan yang baik atas semua sumberdaya di lokal tersebut.

Pada dasarnya Pemuda mempunyai potensi yang sangat besar dan luar biasa, potensi tersebut bisa bermanfaat bagi bangsa dan Negara atau bahkan menjadi boomerang bagi kehancuran bangsa, semua itu tergantung pemuda itu sendiri. ibarat pedang yang sangat tajam, ketajamannya tidak menjadi penentu bermanfaat-tidaknya pedang tersebut. Orang yang menggenggam pedang itulah yang menentukannya.

innamal a’maalu bi niyati

You Can If You Thing You Can

Fastabiqul Khoirot




Share:

Blogroll

Popular Post

Labels

Followers

Blog Stats

Label List


AD (728x90)

Label Cloud

Popular Posts

Labels Cloud

Recent Posts