PPCPAK AJANG DIKTI HAMBURKAN ANGGARAN PENDIDIKAN


20% anggaran pendidikan bukanlah jumlah yang kecil, dengan anggaran sebesar itu kemendikbud pada umumnya dan dikti pada khususnya berlomba-lomba untuk meramu program yag tujuannya sangat mulia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Sayangnya tujuan yang sangat mulia itu kadang kala tidak sesuai dengan rencana atau bahkan jauh dari apa yang telah diinginkan sehingga terkesan hanya buang-buang anggaran pendidikan yang telah dialokasikan.
Salah satu program rintisan yang yang telah dirancang dikti adalah dengan perluasan pendidikan tinggi setingkat D1 dan D2 di daerah. Akademi Komunitas yang mana dirancang sebagai perluasan pendidikan tinggi di daerah atau kabupaten agar terjangkau oleh semua kalangan. Segala hal dirancang untuk kelancaran dan keberlangsungan Akademi Komunitas, dari payung hukum (dengan diterbitkannya Undang-Undang tentang Akademi Komunitas), sampai pendidik yang dipersiapkan dengan Program Pendidikan Calon Pendidik Akademi Komunitas (PPCPAK).
PPCPAK merupakan program pendidikan yang dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan pendidik di Akademi Komunitas. Program ini dilaksanakan selama setahun dengan pembekalan terkait kompetensi tenaga pendidik untuk pendidikan vokasi. Idealnya PPCPAK  mempunyai tujuan yang sangat mulia, sebelum terjun untuk mengemban amanah dalam Akademi Komunitas dilakukan pembekalan dan pendidikan terhadap para pendidiknya, bahkan pembelajaran yang dilakukanpun mempunyai format yang sangat berbeda dari pendidikan pada umumnya. Namun, sangat disayangkan sekali, tujuan yang mulia itu ternodai dengan pelaksanaan yang terkesan asal-asalan dan tidak punya tujuan. Segala planing yang sudah dirancang sedemikian rupa bisa berubah sewaktu-waktu tanpa perhitungan dan pertimbangan lebih lanjut. Taruhlah contoh pada pelaksanaan evaluasi yang dilaksanakan berulang-ulang tanpa adanya kesinambungan antara evaluasi yanng satu dengan yang lainnya, selain itu juga masih banyak hal yang tiba-tiba berubah tanpa memperhatikan kondisi peserta PPCPAK. Bahkan, ending dari program PPCPAK yang notabene adalah penempatan (terjun ke lapangan) dalam hal ini sebagai tenaga pendidik di Akademi Komunitas juga sampai detik ini belum ada kejelasan. Sungguh ironis ketika melihat fakta yang terjadi. Niat yang baik menjadi permainan belaka, bukan hanya negara yang dirugikan dengan menghabiskan anggaran pendidikan, tapi nasib 200 lebih peserta PPCPAK yang telah melewati seleksi sedemikian rupa sehingga bisa dikatakan para peserta PPCPAK adalah orang pilihan juga tidak diperhatikan.
Intrik dan permainan dalam program untuk menghabiskan anggaran bukanlah hal baru di negeri tercinta ini. Tapi, pantaskah ketika permainan itu menguburkan daya kreativitas anak bangsa atau bahkan mematikan harapan untuk sekedar dapat berpartisipasi aktif dalam mencerdaskan anak bangsa?? Untuk apa dikti berani mengeluarkan dana bermiliar-miliar hanya untuk pelaksanaan PPCPAK kalau pasca pendidikan tidak ada kontribusi dalam penyelenggaraan Akademi Komunitas?? Jawabannya hanya satu, tidak lain dan tidak bukan hanya untuk menghabiskan anggaran pendidikan. Yang sangat disayangkan lagi, PPCPAK angkatan pertama belum jelas bagaimana tindak lanjutnya, saat ini PPCPAK angkatan ke dua sedang berjalan. Bagaimana nasib mereka setelah ini?? Hal ini dapat menguatkan bahwa PPCPAK hanyalah sebatas program yang diusung oleh kemendikbud, dalam hal ini dikti untuk menghamburkan anggaran pendidikan. 
Share:

No comments:

Post a Comment

Blogroll

Popular Post

Labels

Followers

Blog Stats

Label List


AD (728x90)

Label Cloud

Popular Posts

Labels Cloud

Recent Posts