MENCERAHKAN SANG PENCERAH*) (Refleksi Film Sang Pencerah)

SANG PENCERAH………itulah judul film yag baru saja dirilis pada Bulan Ramadhan kemarin, banyak hal yag dapat diambil dari film tersebut, utamanya oleh warga Muhammadiyah yang notabene memang film tersebut menceritakan tokoh penting dalam Muhammadiyah, pelopor sekaligus pendiri Muhammadiyah dengan Lambang Matahari bersinar, yang mungkin itulah analogi sehingga memunculkan judul SANG PENCERAH. Ketika ditelaah lebih lanjut sang pencerah bukan hanya K. H. A. Dahlan, masih banyak sang pencerah lain yang berpengaruh dan membawa perubahan, seperti K. H. Hasyim Asy’ari, pergerakan Budi Utomo dll. Oleh karena itu judul Sang Pecerah kurang cocok ketika ditujukan pada sosok K. H. A. Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah, tapi lebih condong dengan lambang Muhammadiyah sendiri sebagai organisasi yang didirikan oleh K. H. A. Dahlan.

Terlepas dari itu semua, film sang pencerah memang sangat apresiatif dan memberikan nilai positif sebagai pembelajaran bagi para remaja jaman sekarang, utamanya para remaja Muhammadiyah. Menilik sejarah berdirinya Muhammadiyah sebagaimana diceritakan dalam film tersebut, bahwa K. H. A. Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah mempunyai warna yang berbeda dengan budaya islam di Jawa pada saat itu. Bahkan dalam salah satu sekenario dengan dibuat hiperbolis masyarakat Djogja (dalam hal ini suruhan dari pengurus masjid Jami’) merobohkan langgar kidoel, langgar yang didirikan K. H. A. Dahlan untuk berda’wah, selain itu K. H. A. Dahlan juga dicemooh dan dianggap kafir oleh masyarakat sekitar karena memang hal-hal yang diajarkan oleh K. H. A. Dahlan sangat bertentangan dengan budaya islam jawa pada saat itu. Pertentangan, cemoohan dan lain sebagainya telah dialami oleh K. H. A. Dahlan sampai akhirnya mendeklarasikan sebuah organisasi yang diberi nama MUHAMMADIYAH (Pengikut Muhammad) pada tahun 1912 M.
Melihat perjuangan dan perjalanan panjang da’wah K. H. A. Dahlan tidakkah hati kita terketuk sebagai warga Muhammadiyah, apa yang sudah kita perbuat untuk Muhammadiyah??? Apa kontribusi kita bagi Muhammadiyah??? Semua itu menjadi tanda Tanya besar bagi warga muhammadiyah. Bahkan yang sangat miris munculnya istilah Muhammadiyah sekarang bagai GAJAH BENGKAK (besar, tapi tidak bisa jalan), inikah puncak kejayaan muhammadiyah di usianya yang sudah 1 abad??? Kemana Angkatan Muda Muhammadiyah sebagai generasi penerus Muhammadiyah???. Sungguh tragis ketika Muhammadiyah sekarang, dengan amal usaha yang melimpah hanya dijadikan ladang untuk mencari penghasilan sampai melupakan ghiroh perjuangan Muhammadiyah. Bahkan banyak kader Muhammadiyah yang berselimut dalam kebesaran Muhammadiyah tanpa mau berjuang dan mengamalkan ajaran-ajaran keislaman sebagai dasar Muhammadiyah. Marilah kita berjuang bersama Muhammadiyah dan tidak hanya menjadi kader yang partisipatif, tapi menjadi kader yang ideologis dan fungsionaris. Mari kita kembalikan ghiroh perjuangan Muhammadiyah dengan da’wah amal ma’ruf nahi munkar.
Semoga dengan adanya film sang pencerah dapat mendobrak hati kita yang mungkin selama ini masih tertutup dengan kenyamanan dan kemapaan yang ada, semoga energy sang pencerah masuk dalam orang-orang Muhammadiiyah selanjutnya,dan semoga Muhammadiyah bisa tetap berdiri tegak dengan perkasa di bumi pertiwi ini dengan Da’wah Amal Ma’ruf Nahi Munkar………..Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

*)Rangkuman hasil diskusi IMM EKSTRA UM
Ahad, 17 Oktober 2010
Share:

No comments:

Post a Comment

Blogroll

Popular Post

Labels

Followers

Blog Stats

Label List


AD (728x90)

Label Cloud

Popular Posts

Labels Cloud

Recent Posts