MACAM-MACAM SISTEM KELISTRIKAN

Sistem kelistrikan mobil dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Sistem kelistrikan mesin

Gambar 1.1. Sistem Kelistrikan Mesin

Sumber: thebasserz.blogspot.com


Berikut ini macam-macam sistem kelistrikan mesin pada mobil:

1) Sistem Pengapian

Syarat terjadinya pembakaran di dalam silinder adalah harus ada unsur udara,

bahan bakar, dan api. Sistem pengapian merupakan sumber bunga api yang

menimbulkan ledakan campuran udara bahan bakar, sehingga terjadi proses

pembakaran di ruang bakar.

2) Sistem Starter

Mesin tidak akan dapat hidup (dihidupkan dengan tombol start) sebelum melakukan

siklus operasionalnya, antara lain langkah hisap, kompresi, usaha, dan buang. Untuk

membantu melakukan siklus pendahuluan saat awal menghidupkan, dibutuhkan

sistem starter dengan cara memutarkan poros engkol.

3) Sistem Pengisian

Baterai sebagai sumber arus hanya dapat menyimpan dan tidak dapat menghasilkan

arus, sedangkan kapasitas baterai terbatas dan tidak dapat memberikan arus yang

dibutuhkan pada kelistrikan mobil secara terus-menerus. Sistem yang memproduksi

arus berfungsi untuk mengisi baterai dan memberikan arus yang dibutuhkan pada

semua kelistrikan mobil saat mesin bekerja itulah yang disebut sebagai sistem

pengisisan.

4) Sistem EFI

Pada mobil konvensional, karburator berfungsi mencampurkan udara dan bahan

bakar yang menghasilkan gas yang mudah terbakar berupa kabut. Selain itu, fungsi

lain kaburator adalah mengatur kebutuhan campuran udara dan bahan bakar yang

masuk ke dalam silinder. Hal tersebut menghasilkan perbandingan campuran yang

tepat berdasarkan RPM, temperatur, dan beban mesin kendaraan.

Sistem EFI merupakan pengganti sistem karburator kendaraan saat ini yang dikontrol

secara elektrik. Sistem EFI juga berfungsi untuk menyetarakan perbandingan udara

dan bahan bakar yang masuk ke dalam silinder dengan cara penginjeksian yang

sesuai dengan kondisi kendaraan.



5) Sistem Common rail

Common rail pada dasarmya sama dengan sistem EFI yang berfungsi untuk mengatur

suplai bahan bakar yang masuk ke ruang bakar, namun perbedaanya common rail

digunakan pada mobil diesel.

6) Sistem Pemanas

Pada mesin diesel bertipe indirect, terdapat sistem pemanas pendahuluan dengan

kondisi pada ruang bakar dipasangkan glowplug yang dibutuhkan. Hal tersebut

berfungsi untuk memanaskan ruang bakar saat start (mesin dingin). Glowplug

terdiri dari coil pemanas. Pada mesin diesel tipe indirect terdapat sistem pemanas

pendahuluan di mana di dalam ruang bakar dipasang glowplug yang dibutuhkan

untuk memanaskan ruang bakar pada saat awal start ketika mesin dingin. Glow

plug terdiri dari gulungan (coil) dan pemanas yang terletak pada tabung. Kemudian,

aliran listrik akan mengalir melalui coil panas (heating coil) untuk memanaskan

tabung (heater tube). Berikut adalah contoh gambar rangkaian Glowingup.


b. Sistem Kelistrikan Bodi

Sistem Kelistrikan Bodi dilengkapi terdiri dari jaringan kabel (wiring harness), sistem

penerangan exterior (lampu kepala, lampu kota, dan kabut); lampu penerangan interior

(lampu kabin); lampu peringatan (lampu sein, lampu mundur, kalkson); switch dan

relay; meter kombinasi dan gouge; wiper dan washer. Komponen-komponen tersebut

bertujuan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan saat berkendara.

c. Sistem Kelistrikan Sasis

1) ABS dan EBD

Anti-Lock Brake System (ABS) merupakan sistem pengereman yang dikontrol secara

elektronik. Sistem ini menggunakan suatu unit komputer actuator yang berfungsi

mengendalikan tekanan hidrolik menuju disc brake caliper pada roda mobil. Hal

tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya dua hal, yaitu roda terkunci dan

pengendalian mobil ketika berhenti mendadak atau berjalan pada permukaan

jalan yang licin.

Sedangkan Electronic Brake Force Distribution (EBD) merupakan tambahan bagi

fungsi ABS untuk mengoptimalkan pengereman. ABS dan EBD mendistribusikan

tekanan pengereman yang berbeda-beda ke setiap roda dengan menyesuaikan

kondisi jalan, kecepatan, dan beban, serta menentukan roda yang tepat agar

mendapatkan tenaga pengereman yang paling kuat. Dengan demikian tekanan

masing-masing roda seimbang.

Gambar 1.2. Sistem ABS dan EBD


2) Brake Assist (BA)

Sistem Brake Assist (BA) merupakan sistem bantu rem yang bekerja saat kendaraan

membutuhkan daya pengereman yang besar. Hal tersebut dapat dijelaskan dalam

beberapa situasi antara lain, saat pengereman mendadak, jalan menurun, atau

beban penuh yang dikontrol oleh ECU. Sistem ECU tersebut berdasarkan kecepatan

penerapan pedal rem atau kenaikan tekanan master silinder rem.

Gambar 1.3. Sistem Brake Assist

3) Traction Control (TRC)

Gambar 1.4. Traction Control

Traction Control (TRC) berfungsi menambah stabilitas pengendaraan dengan

cara mengurangi output mesin dan melakukan pengereman secara efektif untuk

menahan roda tidak tergelincir. Bentuk kegunaan TRC antara lain, kendaraan dapat

dihidupkan (start); dan berakselerasi lembut pada permukaan jalan yang licin,

meskipun hal tersebut berakselerasi saat kondisi berbelok; digunakan untuk mobil

off road 4WD agar mobil tidak terangkat ke atas dan tergelincir.

4) Vehicle Stabilty Control (VSC)

Vehicle Stabilty Control (VSC) sistem yang bekerja secara otomatis dengan cara

mengurangi output mesin, saat menikung atau berpindah jalur, sehingga keadaan

kendaraan tetap terkontrol secara aman sesuai jalur lintasannya. Berikut adalah

contoh gambar rangkaian Vehicle Stabilty Control (VSC).

Gambar 1.5. Vehicle Stabilty Control (VS)

5) Hill Start Asist (HSA)

Hill Start Asist (HSA) merupakan sistem yang bekerja saat kendaraan berada pada

daerah menanjak >45o. HSA menahan secara otomatis, sehingga pengemudi

memiliki cukup waktu untuk memindahkan kaki dari pedal rem ke pedal gas dan

dapat menekan gas sebelum terlepas dari kondisi pengereman. Kendaraan dengan

jenis SUV dan truck dilengkapi dengan Downhill Assist Control (DAC). Hal tersebut

bertujuan agar mobil dapat berjalan stabil saat kendaraan berada pada jalan yang

menurun. Cara kerjanya yaitu dengan memberikan pengaturan berapa besar daya

rem yang harus dikirimkan ke masing-masing roda.


d. Sistem Kelistrikan Infotainment

Selain keamaan, fasilitas setiap kendaraan saat ini telah berkembang. Teknologi yang

bersifat memberi informasi terkait kondisi mobil secara umum dan hiburan yang

diperlukan dalam memberikan kenyamanan bagi pengendara, salah satunya adalah

sistem audio, audio video, Global Position Sensor (GPS), USB port, dan cigarette lighter.

Berikut adalah kedua contoh gambar sistem kelistrikan infotaiment, yaitu gambar

rangkaian sistem kelistrikan audio dan sistem global possition sensor.

Gambar 1.6. Sistem Kelistrikan audio

Sumber: Blacxperiencecom

Gambar 1.7. Sistem Global Position Sensor

Sumber: Apritos.com


e. Sistem Kelistrikan Tambahan (assesoris)

Sistem kelistrikan tambahan (assesoris) merupakan sistem yang termasuk diluar sistem

kelistrikan utama yang memperhatikan faktor keamanan dan kenyamanan dalam

berkendara.

1) Sistem power mirror

Sakelar power mirror ditempatkan di dashbord dekat dengan pengemudi. Pada

sakelar power mirror terdapat dua tanda, yaitu L (left) dan R (right) yang berfungsi

untuk memilih kaca spion yang ingin disetel dan memilih tombol kontrol gerakan

atas, bawah, kanan, dan kiri. Selain itu, sistem power mirror juga memiliki motor

power yang menggerakan tuas pengontrol posisi kaca. Berikut adalah gambar

rangkaian dari sistem power mirror.

Gambar 1.8. Rangkaian power mirror

2) Sistem Lampu Kabut Depan dan Belakang

Sistem lampu kabut depan dan belakang digunakan saat kondisi cuaca berkabut.

Sakelar lampu kabut dapat bekerja saat lampu kota (tail) dan lampu kepala (head)

telah dihidupkan. Berikut contoh gambar rangkaian sistem lampu kabut.

Gambar 1.9. Rangkaian Sistem Lampu Kabut


3) Airbag

Airbag adalah perangkat keselamatan yang berbentuk kantong udara yang

mengembang terjadi benturan. Hal itu berfungsi untuk melindungi bagian kepala,

leher, dan dada saat terjadi kecelakaan. Airbag bekerja berdasarkan signal sensor

pada kendaraan. Tekanan udara juga telah disesuaikan agar tidak mencederai

pengemudi. Selain berfungsi untuk melindungi pengemudi, airbag berfungsi

melindungi penumpang dengan diletakkan di bagian depan kursi dan sisi kursi.

Gambar 1.10. Air bag

Sumber: borronextrication.com

4) Immobilizer

Immobilizer digunakan sebagai kelengkapan standar keamanan kendaraan dengan

kondisi kunci kontak terdapat chip sebagai transmitter (pengirim gelombang radio).

Apabila signal yang dikirimkan sesuai, maka transponder akan mengirimkan data

ke ECU untuk mengaktifkan rangkaian sistem ignition dan menghidupkan relay

fuel pump. Tetapi, jika tidak sesuai, mesin tidak dapat dihidupkan. Berikut contoh

gambar rangkaian Immobilizer.

Gambar 1.11. Immobilizer

Sumber: hhtp://www.rentalmobilbali.net

5) Sistem Alarm

Sistem Alarm merupakan sebuah perangkat keamanan kendaraan yang bekerja

dengan memberi tanda peringatan berupa bunyi. Jika terjadi pintu mobil dibuka

secara paksa, maka dapat diaktifkan atau dinonaktifkan menggunakan remote

control yang terpasang pada kunci mobil.

Gambar 1.12. Sistem Alarm

Sumber: klasika kompas. Id

6) Sistem Lampu pengendaraan siang hari (Daytime Running Light)

Daytime Running Light merupakan sistem penerangan yang berfungsi menerangi

jalan, abila kondisi cuaca tiba-tiba gelap saat melewati terowongan atau berkabut.

Berikut contoh gambar rangkaian Daytime Running Light.

Gambar 1.13. Rangkaian DRL dengan pengontrolan oleh relai utama DRL




Share:

No comments:

Post a Comment

Blogroll

Popular Post

Labels

Followers

Blog Stats

Label List


AD (728x90)

Label Cloud

Popular Posts

Labels Cloud

Recent Posts