Cinta, kasih sayang, kesalahfahaman, penghargaan dan banyak hal lain bermula dari kata. Dengan satu kata seseorang bisa menjalin hubungan cinta dan kasih sayang. Dengan sebuah kata pula seseorang bisa bertengkar bahkan saling membunuh.
Sungguh sangat besar makna sebuah kata. Menilik dari realita yang ada bahwa sekarang pergesaran makna kata sangat terasa. Nilai-nilai pancasila, nilia-nilai tenggang rasa dan saling menghormati (utamanya tutur kata dengan sesama) mulai luntur pada generasi muda. Tata karma yang sangat diagung-agungkan bangsa Indonesia sudah mulai hilang, sedikit demi sedikit mulai luntur utamanya pada generasi muda. Padahal penggunaan kata yang baik dan benar akan berdampak positif pada kehidupan, begitu juga sebaliknya, penggunaan kata yang kurang elegan akan berdampak negative. Oleh karenanya dalam tatanan masyarakat jawa mengenal boso ngoko dan kromo. Hal itu dikarenakan sangat pentingnya penggunaan kata dalam pergaulan (bagaiman berkata dengan sesame, bagaiman berkata dengan orang yang lebih muda, dan bagaimana bertutur kata dengan orang yang lebih tua).
Melihat realita yang ada, sudah selayaknya menganalisis empat kata sakti sebagai pelengkap percakapan sehingga menjadi lebih indah dan sopan.
1. MAAF
Kata maaf sudah mulai asing jika diperdengarkan, walaupun mungkin kelihatan sangat remeh, tapi maaf sangatlah penting ketika kita melakukan suatu kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak. Coba dibandingkan smz kecil menanyakan posisi kepada orang yang lebih tua.
“posisi??”
“maaf mas ganggu, sekarang pean da dmn??”
Dua smz kecil di atas mempunyai makna yang sama, tapi secara tidak langsung memberikan pemaknaan yang berbeda, mungkin akan terasa lebih sopan dan direspon ketika menggunakan kalimat yang kedua disertai kata maaf. Hal itu sebagai bentuk penghargaan kepada yang lebih tua.
2. PERMISI
Seperti halnya maaf, permisipun sangat jarang keluar dari lisan pemuda sekarang. Padahal kata permisi sangat berharga dan baik diucapkan kepada yang lebih tua atau bahkan yang lebih muda sekalipun. Mari ditelaah bagaimana ketika ada sekumpulan orang, lalu ada seseorang yang nyelonong tanpa permisi diantara kumpulan orang itu, apakah sekumpulan orang itu tidak marah??. Beda halnya ketika seseorang yang lewat tadi dengan sopan mengucapkan permisi sembari membungkukkan sedikit badannya.
3. TOLONG
Yang sangat diremehkan sekarang adalah kata tolong, seakan-akan tolong sudah tidak ada gunanya dan kurang trend. Padahal kata tolong mempunyai makna yang sangat besar dan menyimpan nilai tersendiri. Mari analisis dua kalimat berikut.
“mas, nanti ambilkan brosur ya…!?”
“maaf mas ganggu, nanti sampean da waktu luang???kalo ada, bisa minta tolong ambilkan brosur…!?”
Dari dua kalimat tersebut sangat terlihat perbedaanya, bagaimana sopan santun yang ditunjukkan dan pasti akan lebih diperhatikan ketika kesopanan itu tetap dijunjung.
4. TERIMA KASIH
Yang tidak boleh terlupankan tentunya kata terima kasih, karena dengan berterima kasih menunjukkan penghargaan terhadap seseorang yang berjasa. Kata terima kasih juga mempunyai makna sebagai penghalus tutur kata.
Mungkin terlihat sangat remeh, tapi ketika dianalisa lebih lanjut empat kata ini mempunyai makna yang dalam. Selain sebagai pengias bibir dalam bertutur kata, juga menunjukkan penghormatan kepada yang lebih tua (disegani). Semoga sedikit tulisan ini dapat membuka mata siapapun yang membaca agar berhati-hati dalam berbicara dan menganalisis lagi ketika berkata (utamanya yang lebih muda kepada yang lebih tua “mas, mbak, ibu, bapak dll”). Karena lisan lebih tajam dari pada pedang, maka bagaimana caranya menjaga lisan agar tidak memicu permusuhan. Wallahu a’lam bi showab..^_^
No comments:
Post a Comment