MEMIMPIN DENGAN HATI*
Judul buku : HARUS BISA! Seni Memimpin ála SBY
Penulis : Dr. Dino Patti Djalal
Penerbit : Red & White Publishing
Tahun : 2008
Tidak diperjualbelikan
“Kepemimpinan merupakan sebuah seni, seni untuk memerintah, mendelegasikan, dan mengambil keputusan”. Kira-kira begitu bunyi dari sebuah buku management modern yang pernah saya baca. Namun ada satu yang ketinggalan dari definisi di atas, yaitu memimpin juga merupakan seni untuk memberi teladan, teladan bagi bawahan dan rakyat yang dipimpin.
Keteladanan yang diberikan oleh SBY telah mengispirasi Dr. Dino Patti Djalal sebagai staf khusu kepresidenan untuk membuat catatan harian tentang dinamika pengambilan keputusan oleh SBY sebagai presiden Republik
Buku ini mencoba menceritakan kehidupan SBY sebagai real president yang mampu membuat keputusan-keputusan dengan jernih menurut naluri kepemimpinannya. Tidak ada yang memikirkan bahwa dibalik musibah tsunami tersimpan peluang yang sangat berharga untuk mencapai perdamamian. SBY melihat peluang tersebut sedangkan
Seorang pemimpin harus bisa berdiri di atas kepentingan rakyat dan sejenak mengesampingkan kepentingan pribadi. Keputuan SBY menaikkan harga BBM mempunai implikasi yang sangat besar bagi popularitasnya, banyak yang kecewa dengan keputuan SBY tersebut. Dan keputusan ini dimanfaatkan dengan baik oleh oknum-oknum untuk melancarkan black campaign. Namun SBY tetap pada pendiriannya untuk menaikkan hrga BBM lebih dari 100%. SBY berujar lebih baik mengambil keputusan yang tidak populer daripada membohongi hati rakyat sesaat. Saat itu harga minyak dunia melonjak derastis dari angka puluhan ribu
Menghargai waktu sudah menjadi prinsip SBY, suatu ketika presiden SBY mengadiri KTT OKI di Senegal, menurut jadwal SBY diagendakan untuk memberi pidato jam 09.00.
Begitu juga ketika SBY dijadwalkan membuka A1 Grand Prix Championship di sentul jam 14.30 pas, dalam perjalanan ternyata kebdaraan kepresidenan terperangkap macet di tol jagorawi. Waktu tinggal 10 menit, kalu menunggu macet SBY bakal telat membuka acara yang akan disiarkan oleh media internasional. Akhirnya SBY memutuskan untuk naik walmot (pengawal motor), para ajudan dan pengawal presiden hampir tidak percaya SBY mau dibonceng naik sepeda motor militer. Tapi ada satu masalah lagi, tidak ada yang membawa helm untuk presiden, akhirnya SBY memutuskan untuk meminjam helm salah satu Paspampres, parahnya helm tersebut telah basah kena keringat sang pengawal, tanpa basa basi SBY langsung memakianya, dan perjalanan di lanjutkan, SBY berhasil membuka acara tepat waktu.
SBY sangat berhati-hati dengan anggaran Negara, SBY tidak mau secuilpun uang Negara tidak ada kejelasan, untuk itu SBY selalu “rewel” kalau membahas tentang anggaran belanja Negara dengan menteri keuangan Sri Mulyani. Pernah suatu ketika SBY mengoreksi anggaran perawatan istana dengan Sri mulyani SBY selau ngomong, ini untuk apa? Yang ini
Sebagai seorang manusia biasa SBY juga punya sisi kehidupan yang tidak jauh berbeda dari
Banyak sekali cerita-cerita menarik tentang diri SBY yang berhasil diabadikan oleh Dr. Dino Patti Djalal, cerita tentang dinamika pengambilan keputusan yang berdampak pada seluruh rakyat
*)Didiskusikan dalam bedah buku IMM koms FIP UM